Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Naskah Drama 2 Orang tentang Pertengkaran Singkat

Naskah drama ini menggambarkan pertengkaran singkat antara Andi dan Nike, tetapi juga menyoroti pentingnya komunikasi, pengertian, dan kerja sama dalam memperbaiki hubungan.

Naskah drama 2 orang tentang pertengkaran singkat

naskah drama 2 orang tentang pertengkaran singkat

Judul: Bentrok Pendapat

Karakter:

  1. Andi - Pria muda, berusia sekitar 20-an, energik dan terampil.
  2. Nike - Wanita muda, berusia sekitar 18-an, penuh semangat dan keras kepala.

(Adegan dimulai dengan Andi dan Nike berdiri di tengah ruangan, ekspresi wajah mereka terlihat marah dan tegang.)

Andi: (Menggertakkan gigi) Nike, aku benar-benar tidak bisa memahami mengapa kamu selalu berpikiran seperti itu!

Nike: (Sambil mengangkat alis) Oh, jadi sekarang kamu menganggap pikiranku salah? Aku punya pendapatku sendiri, Andi!

Andi: (Menggeleng frustasi) Tentu saja kamu punya pendapatmu, tapi kali ini kamu terlalu keras kepala! Kamu tidak mempertimbangkan sudut pandangku.

Nike: (Menghela nafas) Sudut pandangmu? Andi, kamu selalu berpikir kamu yang paling pintar di ruangan ini! Kamu tidak bisa melihat bahwa ada pendekatan lain untuk masalah ini.

Andi: (Mengernyitkan dahi) Aku tidak mengatakan bahwa aku paling pintar. Tapi setidaknya aku berusaha memikirkan konsekuensi dari setiap tindakan.

Nike: Oia? kamu selalu takut mengambil risiko! Aku bosan dengan sikapmu yang selalu ingin tetap di zona nyaman.

Andi: (Mengangkat suaranya) Aku tidak takut mengambil risiko! Aku hanya tidak ingin bertindak gegabah tanpa mempertimbangkan akibatnya.

Nike: (Menatap tajam) Tetapi kita tidak akan maju jika kita terus berada dalam zona nyaman kita! Kadang-kadang kita perlu mengambil langkah berani.

Andi: (Menggeleng) Itu bukan berani, Nike! Itu adalah kecerobohan! Kita tidak bisa hanya melompat tanpa mengukur kemungkinan hasilnya.

Nike: (Emosi) Aku tidak bisa terus mendengarkan pemikiran konservatifmu yang membosankan ini! Aku ingin melangkah maju, Andi, dan jika kamu tidak bisa mendukungku, maka mungkin kita tidak sejalan.

Andi: (Terkejut) Apa maksudmu?

Nike: (Tegas) Aku ingin berani mencoba hal baru, bereksperimen, dan berkembang. Jika kamu tidak bisa bersama ku dalam perjalanan ini, mungkin kita harus berpisah.

Andi: (Merasa terluka) Nike, aku mencintaimu. Tapi aku tidak tahu apakah aku bisa mengikutimu dalam segala risiko tanpa mempertimbangkan konsekuensinya.

Nike: (Menjauhkan diri) Mungkin kita perlu waktu untuk memikirkannya. Aku tidak ingin memaksamu mengubah dirimu, tapi aku juga tidak ingin terjebak dalam kehidupan yang monoton.

Andi: (Setelah beberapa saat berpikir) Baiklah, mari berikan waktu kepada masing-masing untuk memikirkan keputusan kita. Aku tidak ingin kita mengambil langkah gegabah yang akan merusak hubungan kita.

Nike: (Mengangguk) Aku setuju. Kita perlu merenungkan apa yang kita inginkan dalam hidup dan bagaimana kita dapat mendukung satu sama lain dalam perjalanan nanti.

Andi: (Mengambil napas dalam-dalam) Aku mencintaimu, Nike, dan aku ingin kita bisa mencapai impian kita bersama. Tetapi aku juga ingin memastikan bahwa kita berjalan dalam jalur yang bijaksana.

Nike: (Melunak) Aku juga mencintaimu, Andi, tapi terkadang aku merasa terkekang oleh ketakutan. Aku berharap kita bisa menemukan titik tengah yang memungkinkan kita tumbuh bersama.

Andi: (Menggandeng tangan Nike dengan lembut) Mari kita cari jalan keluar yang membuat kita bahagia tanpa mengorbankan nilai-nilai yang penting bagi kita. Kita harus berbicara lebih banyak, mendengarkan satu sama lain, dan mencari solusi bersama.

Nike: (Mengangguk, senyum tipis) Kita pasti bisa melakukannya. Mari kita berkomitmen untuk membangun kepercayaan dan saling mendukung dalam segala keputusan yang kita ambil.

Andi: (Mengangguk penuh harapan) Bersama-sama, kita dapat melewati pertengkaran ini dan menjadi lebih kuat sebagai pasangan. Aku bersedia bekerja sama dan memahami pandanganmu dengan lebih baik.

Nike: (Menggenggam tangan Andi erat) Aku juga siap untuk mengatasi setiap tantangan bersamamu, Andi. Kita berdua memiliki kekuatan dan kelemahan kita sendiri, dan itulah yang membuat kita unik.

Andi: (Senyum lembut) Aku bersyukur memiliki kamu sebagai pilihanku. Mari kita gunakan perbedaan kita sebagai peluang untuk tumbuh dan memperkuat cinta kita.

Nike: Aku bersyukur juga, Andi. Mari kita bangkit dari pertengkaran ini dan menjadikannya sebagai tonggak bagi kita untuk lebih memahami dan menghormati satu sama lain.

(Adegan berakhir dengan Andi dan Nike pergi saling bergandengan tangan, menunjukkan kesediaan mereka untuk menghadapi tantangan dan memperbaiki hubungan mereka.)

Baca juga :

Rio Ve
Rio Ve Ikatlah ilmu dengan menulis

Posting Komentar untuk "Naskah Drama 2 Orang tentang Pertengkaran Singkat"