Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Seorang Guru Mengajar Di Depan Kelas

Cerita seorang guru mengajar di depan kelas ini merupakan pengalaman yang terjadi pada penulis. Seorang Guru Komputer yang sempat mengajar di sekolah menengah atas swasta.

Meski sifatnya hanya sharing, semoga tulisan ini dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi para pembaca. Untuk cerita lengkapnya sebagai berikut.

Cerita Seorang Guru Mengajar Di Depan Kelas

Cerita Seorang Guru Mengajar Di Depan Kelas

Harus Super Sabar Menghadapi Berbagai Karakter Siswa

Di setiap kelas, pasti ada saja siswa yang mempunyai karakter tidak mau diatur. Ada yang sukanya tidur, ngobrol sendiri, dan tidak memperhatikan guru yang sedang bicara. 

Di sinilah kesabaran seorang guru diuji. Guru dituntut harus memahami setiap karakter siswa yang diajarnya. Karena, mereka hanya akan mau bekerja sama jika penanganannya tepat.

Oleh sebab itu sebagai seorang guru, saat sedang mengajar bisa dikatakan dituntut menjadi orang yang paling sabar. Karena kita tidak boleh mudah terpancing emosi apalagi bertindak kasar pada siswa meskipun mereka sangat menguji kesabaran.

Penampilan Harus Selalu Rapih dan Wangi

Sebagai seorang guru sudah Selayaknya tampil rapih dan wangi. Jangan sampai ketika mengajar siswa tidak nyaman karena mereka merasa risih atas penampilan kita yang acak-acakan apalagi bau.

Jadi, ketika mengajar di kelas, usahakan untuk selalu menggunakan pakaian yang selalu bersih, tidak kusam dan usahakan minimal harum pewangi pakaian.

Selain untuk kenyamanan, rasa percaya diri menjadi meningkat karena kebiasaan tersebut.

Tidak harus mahal untuk berpenampilan terbaik, karena kita juga harus menyesuaikan dengan kondisi sosial dan ekonomi yang ada.

Mampu Mengondisikan Ruang Kelas Selama Kegiatan Belajar Mengajar

Ada banyak problematika di ruang kelas saat kegiatan pembelajaran, salah satunya yaitu ketika pas jam mengajar setelah dzuhur. Suasana ruang kelas benar-benar sudah tidak kondusif dan banyak siswa yang sulit untuk konsentrasi.

Ada yang sudah ngantuk, gelisah mungkin karena lapar hingga respon terhadap materi pelajaran yang sangat rendah.

Jika sudah demikian maka biasanya saya lebih memanfaatkan media visual gerak seperti video untuk pembelajaran.

Hal ini terbukti cukup efektif karena bisa menghambat mereka dari rasa kantuk. Karena kebetulan mengajar komputer jadi ada banyak bahan inspirasi video untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.

Harus Menjadi Contoh Tauladan Bagi Siswa

Saya sangat berhati-hati ketika berucap di ruang kelas. Apalagi pasti ada siswa yang mempunyai pikiran kritis.

Jangan sampai kita dianggap sebagai seorang jarkoni (bisa ngajar tapi nggak bisa melakoni). Atau bahasa kasarnya hanya omong doang.

Oleh sebab itu saya selalu mengatakan terhadap apa yang saya ketahui dan kuasai agar minimal bisa menjadi tauladan bagi siswa dilingkup kelas.

Di sinilah wawasan seorang guru diuji karena harus selalu update pengetahuan dari waktu ke waktu. Jangan sampai sebagai seorang guru dianggap bodoh oleh muridnya sendiri karena kudet.

Suara tidak Boleh Lemah Lembut

Seorang guru dituntut mempunyai suara yang bisa didengar hingga siswa yang duduk paling belakang. Bukan berarti harus teriak-teriak ya. 

Jika belum terbiasa memang awalnya menguras tenaga. Tapi lama-lama suara akan menyesuaikan dengan sendirinya. 

Jika Anda saat ini ini punya suara yang lemah lembut, lirih dan tidak terdengar dari kejauhan, maka latihlah. 

Jangan sampai ada siswa yang dirugikan karena mereka tidak bisa mendengar dengan jelas dari materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Baca juga : Apakah guru boleh memotong rambut siswa?

Dari cerita seorang guru mengajar di depan kelas tersebut, semoga ada sesuatu hal yang dapat dijadikan pelajaran. Atau paling tidak, bisa menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca yang mungkin ada minat menjadi seorang Guru.

Artikel terkait :

Rio Ve
Rio Ve Ikatlah ilmu dengan menulis

Posting Komentar untuk "Cerita Seorang Guru Mengajar Di Depan Kelas"