Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Fantasi Tema Kelestarian Alam

Pentingnya rasa cinta dan peduli terhadap alam sekitar perlu dipupuk sejak kecil. Salah satu caranya yaitu dengan mengajarkan dan memberikan bacaan tentang cerita fantasi tema kelestarian alam

Meski hanya berupa cerita fiksi, namun bila mereka sering membacanya, maka akan melahirkan karakter yang peduli dan mencintai alam.

Berikut Contoh Cerita Fantasi Tema Kelestarian Alam

cerita fantasi tema kelestarian alam

Di desaku yang berdekatan dengan laut biru, terdapat laki-laki berusia matang yang tak diketahui nama aslinya. Masyarakat desa biasa menyapanya dengan sebutan Ogi yang diambil dari singkatan orang gila.

Ogi tak memiliki tempat tinggal dan tidak memiliki kerabat. Ia juga tidak bekerja. Keseharian Ogi hanya berjalan menelusuri jalan-jalan desa menuju desa lainnya. Ia tidur di gubuk-gubuk milik petani, lalu pergi saat pemiliknya datang.

Ogi hanya memakan yang berasal dari alam, seperti buah-buahan yang tumbuh di ladang warga, dan meminum air dari mata air. 

Jika dilihat dari penampilan, Ogi layaknya manusia normal. Pakaian yang ia pakai bersih dan tidak compang-camping. Hanya saja ia tidak menggunakan alas kaki apapun. 

Pernah aku tanya kepada Ogi, " Hey, kau kok nggak pakai sandal? Tak sakit memang?". Ogi yang sedikit berbicara menjawab, "Tak sakit, aku lebih nyaman seperti ini. Bisa mendengar bumi berbicara". 

Seperti yang aku bilang, Ogi sedikit berbicara. Namun, emosinya cepat sekali naik jika melihat orang lain merusak lingkungan. 

Singkatnya, ada seorang pemuda cucu dari datuk kampung sebelah yang sedang berlibur di desaku. Pemuda itu bersama kawannya meninggalkan sampah di tepi pantai. 

Ogi yang melihatnya langsung marah, melempar batu kerikil ke arah pemuda dan temannya. Tak terima dengan perlakuan Ogi, pemuda itu langsung menghampiri sambil membawa batu besar untuk di lempar. 

Bersyukurnya hal itu bisa digagalkan oleh warga lokal. Ogi juga kerap kali ngamuk karena penduduk yang suka merusak dan meremehkan alam. 

Ogi sangat kecewa dengan penduduk yang membuang sampah sembarangan. Belum lagi sekelompok orang yang menghabiskan hutan hanya untuk memenuhi keserakahannya. 

Hutan, laut dan alam menjadi rusak. Banyak sampah dimana-mana. Hutan menjadi gundul tidak ada penyerapan air. Ogi sangat sedih melihat lingkungan yang rusak dan penduduk yang tamak. 

'' Hey tolong, pergilah dari rumahku. Jangan kau rusak lagi dia, aku sedih melihatnya, tolonglah!" ucap Ogi.

" Ogi, cukup! Lebih baik kau diam saja dan pergi. Dasar orang gila!" Ucap penduduk lokal. 

Suatu ketika, Ogi berlari menghampiri aku yang sedang menatap laut biru. ''Kaken, besok kau bersama keluargamu pergi dari desa ini ya! Kau naik ke bukit sana ya, Kak!"  

'' Kau kenapa gi? Kau bikin aku takut dengan perkataan mu" . Ogi menjawab dengan cepat, "Sudah turuti saja perkataanku, semua orang yang serakah akan tenggelam."

Malamnya, aku menyampaikan perkataan Ogi pada keluargaku. Keluargaku yang mendengarkan sampai akhir hanya tertawa. 

Pagi harinya, awan sangat gelap. Hujan turun membasahi desa dengan deras. Tetapi ada yang aneh dengan hujan kali ini, karena sudah dua hari hujan tidak berhenti. 

Sejenak aku melamun mengingat perkataan Ogi kepadaku. "Semua orang akan tenggelam". Hujan bersamaan dengan angin dan petir membuatku berhenti dalam lamunan. 

"DUAR.. DUAR.. DUAR"

Tidak ingin berpikir yang tidak-tidak Kaken kembali ke kamar dan tertidur pulas. Di tengah tidur nya Kaken mendengar sayup-sayup penduduk berteriak. " Air naik, ada air, lari..". 

Belum juga tersadarkan diri, Kaken langsung diangkat ayah pergi dari rumah. Aku yang tak  ingin menyulitkan Ayah langsung turun dan ikut berlari.

Kami berlari menjauhi air tapi apa daya air mengalir lebih cepat dari langkah kaki manusia. Air menghantam kami. Mataku buram dan tidak sadarkan diri. 

Aku kembali tersadar, terbangun di tempat penampungan korban bencana. Aku terdiam melihat suasana desa yang rusak, banyak penduduk desa yang tak terselamatkan. 

"Bagaimana bisa perkataan Ogi benar-benar terjadi? Orang serakah akhirnya tenggelam."

Baca juga : Cerpen sedih tentang persahabatan.

Demikianlah contoh cerita fantasi tema kelestarian alam yang dapat saya bagikan pada posting artikel kali ini. Pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut yaitu jangan pernah kita merusak alam. Karena jika pencipta alam telah murka, maka tidak seorang pun yang dapat menghentikannya.

Artikel terkait :

Rio Ve
Rio Ve Ikatlah ilmu dengan menulis

Posting Komentar untuk "Cerita Fantasi Tema Kelestarian Alam"