Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Sedih tentang Cinta Sejati LDR

Cerpen sedih tentang cinta sejati ini adalah salah satu pengalaman yang sangat pahit dalam perjalanan hidupku. Baru pertama mengenal cinta tapi sudah menderita.

Itulah yang kurasakan dan bekas luka itu tak mungkin bisa hilang begitu saja. Ada banyak kenangan indah dan juga menyakitkan dari perjalanan kisah percintaan kami.

Kisah ini adalah tentang pemuda miskin yang jatuh cinta dengan wanita dari keluarga terpandang.  Menjalani hubungan LDR selama bertahun-tahun penuh lika-liku perjuangan. Dan berikut kisah selengkapnya.

Cerpen Sedih tentang Cinta Sejati

Cerpen sedih tentang cinta sejati

Ini adalah kisah cinta pertamaku. Aku bisa mengenal dan merasakan indahnya cinta pertama ketika masih sekolah di bangku SMA.

Saat itu belum berkembang alat komunikasi seperti sekarang ini. Yang ada baru mulai berkembang smartphone blackberry. Intinya masih terbatas dan sinyal internet belum sampai di pedesaan.

Karena kebetulan aku tinggal di desa, jadi hanya bisa pakai telfon nokia jadul yang masih tenar saat itu.

Awal kami kenal saat itu karena aku nggak sengaja salah kirim pesan sms. Meski sempat dibales salah sambung, tapi entah mengapa setelah itu kami intens smsan.

Mungkin karena chattingan kami nyambung, jadi berlanjut ke telfonan. Waktu demi waktu berlalu setelah setahun kami intens komunikasi via telfon, akhirnya kami merasakan perasaan yang sama.

Ya, jatuh cinta dari suara tanpa bertemu sekalipun. Setelah kami jadian, akhirnya selang 2 tahun kemudian di desaku sudah masuk sinyal internet.

Aku memberanikan diri untuk nabung sedikit demi sedikit buat beli hp nokia yang sudah bisa digunakan buat berkirim foto. Tapi belum bisa untuk video call.

Saat itu, biaya kirim 1 foto pakai sms yaitu sekitar 1500 Rupiah. Terhitung sangat mahal jika dibandingkan sekarang yang bisa kirim ribuan foto pake whatsapp dan sejenisnya. 

Setelah kami saling memandang lewat foto, rasa cinta itu semakin menggebu-gebu. Hubungan LDR kami pun telah berjalan 3 tahun.

Rencana ketemuan yang telah lama di idam-idamkan, entah kenapa tidak pernah bisa terwujud. Ada saja halangannya. 

Mulai dari dia yang sibuk bekerja karena kami terpisah jarak yang cukup jauh yaitu lampung-palembang. Hingga halangan lain yang disebabkan karena kemiskinanku.

Kebetulan saat itu aku belum mendapatkan pekerjaan yang layak, jadi belum bisa mengumpulkan uang untuk menemuinya.

Setelah waktu berlalu dan aku sudah bisa mengumpulkan uang yang cukup, tapi takdir berkata lain. Seolah semakin menjauhkan jarak kami. Dia pindah kerja diluar negeri.

Perjuangan untuk bisa ketemuan selama 4 tahun pun harus pupus ibarat sayap yang patah. Setiap hari hanya ada kesedihan yang melanda. Apalagi setelah dia diluar negeri, komunikasi seolah terputus.

Entah apa yang terjadi saat itu, dia kembali menghubungiku setelah hampir 2 bulan di luar negeri. Apa yang sebenarnya dia kerjakan di sana. Hingga seringkali segerombolan pertanyaan menghampiriku.

Apakah disana gak ada sinyal? Apakah di sana gak ada keinginan buat menghubungiku? Apakah kamu gak ada waktu sama sekali ?

Dia hanya menjawab, maafkan aku sayang, aku benar-benar gak bisa hubungin kamu karena disini gak boleh bawa hp.

Ini pun aku bisa nelfon kamu setelah hampir 2 bulan karena aku bisa pergi ke luar dan pakai telfon umum. Begitu kata-kata yang dia ucapkan padaku.

Entah kenapa aku langsung percaya begitu saja padanya. Padahal, menunggu kabar selama sebulan lebih tanpa kepastian itu sangat menyakitkan.

Setiap hari hanya bisa menunggu seperti orang gila. Perasaan sedih, kesal, kecewa, benci dengan keadaan mengapa hal ini harus terjadi.

Setelah dia berhasil menghubungiku, itu adalah saat terakhir kami komunikasi. Aku tidak pernah menyangka jika memperjuangkan cinta pertama yang kuanggap sebagai cinta sejati ini harus berakhir dengan tragis.

Selama menjalin LDR-an lebih dari 4 tahun, kami tidak diberi kesempatan untuk bertemu sekalipun.

Karena saat itu perasaanku benar-benar hancur, aku sampai sempat terbesit fikiran untuk mengakhiri hidup. Tapi untung saja aku terlahir di keluarga yang mendidik agama dari semenjak aku kecil. Jadi, alhamdulillah aku masih terselamatkan sampai saat ini.

Sampai sekarang, aku gak tau apakah dia masih ada di dunia ini atau tidak. Kami loss kontak setelah komunikasi terakhir itu. 

Kini beberapa tahun setelah kejadian tersebut, aku sudah bisa hidup tanpanya. Inilah takdir Tuhan yang memang nggak mungkin bisa disangkal.


Demikianlah cerpen sedih tentang cinta sejati yang aku alami sendiri. Sebesar apapun cinta kita kepada seseorang, yakinlah bahwa jika Tuhan telah menetapkan dia bukan jodoh kita pasti nggak akan pernah bisa bersatu. 

Akan tetapi, sebelum kehendak takdir benar-benar nyata, kita mempunyai hak untuk memperjuangkan cinta yang telah Tuhan anugerahkan kepada setiap insan.

Baca juga artikel terkait :
Rio Ve
Rio Ve Ikatlah ilmu dengan menulis

Posting Komentar untuk "Cerpen Sedih tentang Cinta Sejati LDR"